[Book Review] Kubur Berkubah oleh Agatha Christie

Dead Man's Folly - Kubur BerkubahDead Man's Folly - Kubur Berkubah by Agatha Christie
Judul Asli: Dead Man's Folly (1956)
Alih bahasa: Ny. Suwarni A.S.
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama (2003)
Paperback, Edisi Bahasa Indonesia, 288 hlm.

My rating: 4 of 5 stars

★★★★☆


Sinopsis:
“Kami akan mengadakan permainan Pelacakan Pembunuhan,” jelas Mrs. Oliver pada Hercule Poirot.
“Permainan apa?” tanya detektif kenamaan itu.
“Masing-masing peserta diberi sejumlah petunjuk yang akan menuntunnya ke tempat mayat. Barang siapa yang bisa menebak pembunuhnya, dialah pemenangnya, dan Andalah, M. Poirot, yang akan menyampaikan hadiahnya.”
“Lalu siapa yang menjadi mayatnya?” tanya Poirot.
“Mari saya perkenalkan.”
Waktu Poirot memasuki kamar itu, dilihatnya seorang gadis tergeletak di lantai, tak bergerak.
“Marlene ini benar-benar aktris yang hebat, bukan?” seru Mrs. Oliver. “Dia menjadi ‘mayat’ yang begitu meyakinkan.”
“Terlalu meyakinkan,” kata Poirot sambil mengangkat kepala gadis itu. “Dia telah terbunuh lima belas menit yang lalu!”

Ulasan:

Adanya Mrs. Oliver yang disebut-sebut dalam sinopsisnya membuatku beranggapan kalau ceritanya bakal heboh dan seru.


Dan memang benar. Sejak awal kemunculannya, Mrs. Oliver sudah bikin heboh. Ia tiba-tiba menelepon Hercule Poirot untuk memaksanya datang ke suatu acara permainan pembunuhan, hanya karena Mrs. Oliver merasa ada yang memanfaatkan skenario pembunuhan yang dibuatnya. Orang lain mungkin akan mengira Mrs. Oliver mengada-ada, tetapi Hercule Poirot yang sudah mengenal baik Mrs. Oliver menyanggupi permintaan itu dengan rasa penasaran yang tinggi.

Awalnya acara permainan pembunuhan itu berjalan lancar, walaupun ada banyak kehebohan terjadi pada persiapan acaranya. Tapi kemudian, gadis yang berperan sebagai korban pembunuhan ditemukan tewas sungguhan. Banyak yang beranggapan ia dibunuh, tapi tak ada yang tahu apa yang terjadi sebenarnya. Poirot mulai menyelidiki sambil merasa agak sedih karena tak bisa mencegah tragedi itu.

Dari banyaknya percakapan dan kesaksian para tokohnya yang seabrek, aku mengira dapat mengetahui pelakunya. Tapi lagi-lagi aku terkecoh, karena cerita latar belakang yang berlapis-lapis. Agatha Christie memang jempolan. Hal yang membuatku kesulitan untuk menebak misterinya adalah karakternya yang banyak. Harus dihafal namanya, sifatnya, percakapan, dan kesaksiannya masing-masing, supaya tidak keliru menemukan benang merahnya.

Selain plot twist yang mengecoh, penulis juga menyajikan akhir tak terduga, yang membuatku terbengong-bengong. Sebetulnya kalau dibaca teliti dan diperhatikan baik-baik, petunjuknya sangat jelas. Hanya saja logika terbalik yang dijabarkan penulis benar-benar membuatku terkecoh. Ada romansanya sedikit dari tokoh sampingannya, tapi tidak terlalu menarik.

Oiya, cerita ini juga dibuat game-nya atau permainan komputer. Seru untuk dimainkan kalau ceritanya sudah dibaca sebelumnya. Kalau memainkan game-nya sebelum baca bukunya, maka game-nya akan menjadi spoiler besar untuk bukunya.

View all my reviews

About the Author:
Agatha Christie

Agatha Mary Clarissa Miller was born in Torquay, Devon, England, U.K., as the youngest of three. The Millers had two other children: Margaret Frary Miller (1879–1950), called Madge, who was eleven years Agatha's senior, and Louis Montant Miller (1880–1929), called Monty, ten years older than Agatha.

Agatha Christie also wrote romance novels under the pseudonym Mary Westmacott, and was occasionally published under the name Agatha Christie Mallowan.

To honour her many literary works, she was appointed Commander of the Order of the British Empire in the 1956 New Year Honours. The next year, she became the President of the Detection Club. In the 1971 New Year Honours she was promoted Dame Commander of the Order of the British Empire, three years after her husband had been knighted for his archaeological work in 1968.

http://us.macmillan.com/author/agatha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar