[Book Review] Dilan Bagian Kedua: Dia Adalah Dilanku Tahun 1991 by Pidi Baiq

Dilan Bagian Kedua: Dia Adalah Dilanku Tahun 1991Dilan Bagian Kedua: Dia Adalah Dilanku Tahun 1991 by Pidi Baiq
My rating: 3 of 5 stars
iPusnas, 344 pages
Published July 2015 by Pastel Books

Blurb:
"Jika aku berkata bahwa aku mencintainya, maka itu adalah sebuah pernyataan yang sudah cukup lengkap."
―Milea

"Senakal-nakalnya anak geng motor, Lia, mereka shalat pada waktu ujian praktek Agama."
―Dilan

Ulasan:

Oh, jadi ini yang orang-orang bilang bikin baper. Lumayan kerasa, sih. Tapi cuma pas bagian Dilan pamitan sama guru-gurunya. Udah, itu aja.

Lainnya, sama seperti buku sebelumnya. Guyonannya segar. Sekarang saya juga sudah tidak terlalu bingung lagi membacanya karena sudah terbiasa dengan penulisannya. Kesan remajanya dapet banget.

Untuk karakternya, lebih berkembang dibandingkan buku sebelumnya. Mungkin karena buku pertamanya lebih menitik-beratkan ke pengenalan, jadi di buku keduanya, penulis lebih bebas memasukkan konflik. Yah, walaupun pada bagian awalnya penulis mengulang isi buku pertamanya, saya melewati beberapa bagian pendahuluannya. Untuk pembaca yang belum membaca buku pertamanya, hal ini cukup membantu, tapi lebih baik kalau dibaca berurutan. Nanti, bisa kelewatan kegokilan Dilan yang bikin ngekek.

Konfliknya khas remaja. Entah jaman dulu atau sekarang, sepertinya sama saja. Keakraban dan kekeluargaannya lebih terasa hangat, kalau melihat interaksi Milea dan Dilan dengan keluarga masing-masing dan antar keluarga. Interaksi antar ibu-ibu Milea dan Dilan juga nggak kalah gokil dengan anak-anaknya. Dengan ibu Piyan dan Wati juga.

Ada kejadian yang bikin risih juga, yaitu waktu orang-orang tua suka menjodoh-jodohkan. Ternyata orang jaman dulu dan sekarang sama saja. Tapi, nggak semua orang, kok. Orang-orang tertentu saja.

Waktu itu, Milea dan Dilan masih remaja. Kejadiannya juga sudah berlalu. Nggak ada gunanya dihakimi. Dikenang saja.

View all my reviews

Tentang penulis:
Pidi Baiq
Pidi Baiq adalah seorang seniman yang punya banyak kelebihan. Selain sebagai seorang musisi dan pencipta lagu, ia juga seorang penulis, ilustrator, pengajar dan komikus. Pidi Baiq mengaku imigran dari surga yang diselundupkan ke Bumi oleh ayahnya di Kamar Pengantin dan tegang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar